Page 2 - Policy Brief
P. 2

PENDAHULUAN




           Archipelagic and Island States (AIS) Forum merupakan sebuah pengelompokan negara pulau dan negara kepulauan di seluruh dunia.
           Forum  ini  terbentuk  atas  inisiatif  Indonesia  didukung  oleh  UNDP  dan  memiliki  nilai  strategis  untuk  mendukung  kepentingan
           Indonesia. Cikal bakal pembentukannya berawal pada Ocean Conference tanggal 5-9 Juni 2017 di Markas PBB, New York. Melanjutkan
           semangat yang terbangun pada acara tersebut, Indonesia menyelenggarakan Conference on Archipelagic and Islands States pada
           November  2018.  Konferensi  yang  diselenggarakan  di  Manado  tersebut  menghasilkan  yang  berisi  kesepakatan  pembentukan
           Archipelagic  and  Island  States  Forum  yang  disebut  dengan  Manado  Declaration.  Dua  puluh  negara  ikut  ambil  bagian  dalam
           pembentukannya dan terus berkembang hingga saat ini tercatat 47 negara berpartisipasi dalam AIS Forum ini.

           Untuk mendukung pelaksanaan AIS Forum ini, Pemerintah Indonesia telah memberikan donasi sebesar 1 juta USD (setara Rp.14
           Milyar) kepada AIS Forum yang diserahkan dalam periode 2019 hingga 2021. Donasi ini dimaksudkan sebagai dana awal (seed money)
           untuk  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  Sekretariat  AIS  Forum.  Dana  ini  diserahkan  kepada  UNDP  yang  mendapat  tugas  untuk
           memberikan asistensi dalam pembentukan sekretariat.

           Selain dana dari pemerintah Indonesia dan kontribusi UNDP, belum terlihat lagi kontribusi dari pihak-pihak lain. Tanpa adanya peran
           serta dan kontribusi dari negara partisipan lain dan kolaborasi mitra-mitra lainnya, dikhawatirkan keberlanjutan AIS Forum akan
           terancam.

           Permasalahan yang dihadapi AIS Forum pada saat ini adalah masih kurangnya engagement (partisipasi aktif) dari negara-negara
           partisipan AIS Forum. Permasalahan ini apabila tidak segera diatasi dalam waktu dekat akan memberi dampak yang signifikan, antara
           lain:
          1       Tidak adanya kontribusi untuk mensupport keberlanjutan AIS Forum.


                  Saat ini pendanaan hanya berasal dari pemerintah Indonesia dan kontribusi UNDP. Negara-negara lain belum ada yang
                  memberikan kontribusi pendanaan untuk program dan kegiatan maupun operasional Sekretariat AIS Forum. Tidak adanya
                  kontribusi baru dari negara partisipan dan pihak-pihak lain akan menjadi ancaman bagi keberlanjutan AIS forum
          2       Terhentinya program dan aktifitas yang telah dijalankan oleh AIS Forum.



                  Pada tahun 2020, AIS Secretariat Forum telah menjalankan beberapa program dan kegiatan yang ditujukan bagi stakeholder
                  di negara-negara partisipan, antara dalam hal Research and Development, Entrepreneurship, Innovative Financing, dan
                  Partnership and International Collaboration. Dengan habisnya kontribusi dari pemerintah Indonesia, kegiatan yang telah
                  dilaksanakan AIS Sekretariat juga akan terhenti. Terhentinya program dan aktifitas menyebabkan hilangnya wadah untuk
                  saling bertukar pengetahuan dalam upaya menjawab permasalahan kelautan dan perubahan iklim.
          3       Terhentinya upaya mengangkat solusi-solusi untuk menjawab permasalahan kelautan

                  dan perubahan iklim

                  AIS Forum Secretariat terbentuk pada tahun 2019, disusul dengan pembentukan sebagai hasil mandat Ministerial Meeting
                  kedua. AIS Forum telah menjalankan sejumlah program dan kegiatan, meskipun terhambat adanya pandemic Covid-19.
                  Program-program yang dijalankan AIS, terutama bertujuan memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan praktik baik (best
                  practices). Dengan terhentinya dukungan kepada AIS Sekretariat Forum, akan menyebabkan terhentinya kemunculan solusi-
                  solusi baru atas permasalahan kelautan.
           Peran AIS Forum:
           Ÿ  Memfasilitasi kolaborasi untuk mengatasi tantangan dalam isu:
              Ÿ  mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta majemen kebencanaan;
              Ÿ  pemajuan blue economy;
              Ÿ  mengatasi marine plastic debris; dan
              Ÿ  menguatkan good maritime governance;
           Ÿ  Membangun  aksi  nyata  untuk  mengidentifikasi  solusi  yang  dapat  membantu  pencapaian  pembangunan  berkelanjutan,
              memperbaiki taraf hidup komunitas pesisir dan mengembalikan kesehatan laut;
           Ÿ  Mendorong terbentuknya pendekatan yang terintegrasi dalam isu kemaritiman dan ocean governance;
           Ÿ  Menciptakan sinergi dengan inisiatif global/regional untuk berbagi pengetahuan dan praktik baik di antara negara pulau dan
              kepulauan dan mitra-mitranya.









                               ARCHIPELAGIC AND ISLANDS STATES (AIS) FORUM:
             2     POLICY BRIEF  |  BISAKAH BERKELANJUTAN?
   1   2   3   4