Page 4 - Policy Brief
P. 4

AGENDA KEBIJAKAN




          Rendahnya peran Indonesia sebagai jembatan dalam rivalitas AS-RRT, berimplikasi bagi kegagapan Indonesia dalam mengantisipasi
          dinamika politik global dan menegasikan citra Indonesia sebagai middle power, terlebih sebagai dalam presidensi G-20 yang saat ini
          sedang diemban serta keketuaan ASEAN di tahun 2023. Rendahnya peran tersebut berakar dari tidak optimalnya kemitraan strategis
          Indonesia-AS saat ini serta absennya inisiatif untuk membangun rasa percaya diantara AS-RRT.

          Untuk meningkatkan peran Indonesia sebagai jembatan rivalitas AS-RRT, beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan oleh
          Kementerian Luar Negeri, adalah:
          1         Mendorong Kemlu untuk membentuk kompilasi proposal kerja sama konkrit atas ASEAN

                  Outlook on Indo-Pacific sebagai confidence building measures AS-RRT

                  AOIP memang menawarkan nilai-nilai ideal kawasan, tetapi Indonesia harus mempersiapkan bagaimana operasionalisasi
                  nilai-nilai tersebut dalam berbagai kerja sama. Komitmen Amerika Serikat dan Tiongkok untuk mendukung AOIP merupakan
                  peluang bagi Indonesia untuk menyambungkan ambisi OBOR Tiongkok dan program Build Back Better milik Presiden Biden.
                  Sebagai pilihan bidang kerja sama sektor yang menjadi perhatian AS dan Tiongkok, serta penting bagi Indonesia seperti
                  energi terbarukan, perubahan iklim, dan peningkatan kapasitas mitigasi bencana.   Sedangkan bidang seperti teknologi
                  informasi, meskipun kedua negara besar tersebut memiliki kapasitas, lebih baik dilakukan terpisah mengingat persaingan
                  kuat kedua negara di bidang tersebut.
          2         Revitalisasi kemitraan strategis RI-AS untuk menurunkan tensi rivalitas AS-Tiongkok di Indo-Pasifik


                  Revitalisasi kemitraan strategis kedua negara dapat dilakukan dengan meningkatkan intensitas saling kunjung para pejabat
                  tinggi. Untuk mendapatkan kepercayaan AS, Indonesia perlu menggali kerja sama dalam kerangka kemitraan tersebut yang
                  menguntungkan bagi dua belah pihak. Indonesia juga perlu mempertimbangkan perlakuan yang setara antara AS dan
                  Tiongkok sesuai prinsip equidistant yang diusung Kemlu. Hal tersebut karena keduanya merupakan mitra utama Indonesia.
                  Indonesia juga perlu menggerakkan kembali proses negosiasi perdagangan bebas terbatas antara Indonesia dengan AS.
                  Perlu dicari upaya meningkatkan nilai perdagangan kedua negara sehingga posisi hubungan ekonomi antara RI dengan AS
                  serta Tiongkok tidak terlalu jauh. Indonesia juga perlu mencari titik temu dengan AS terkait perbedaan persepsi dalam
                  konsep kebebasan navigasi sehingga nantinya dalam menjembatani rivalitas AS-RRT terdapat kesamaan dalam memandang
                  aturan terkait perairan.
          3       Optimalisasi peran Indonesia dalam Presidensi G20 untuk meredakan rivalitas AS-Tiongkok



                  Sebagai tuan rumah G20, Indonesia dapat memanfaatkan posisi tersebut untuk menjalin kontak dengan kedua negara serta
                  membicarakan perlunya deeskalasi dalam rivalitasnya. Tema recover together recover stronger sesuai dengan semangat
                  untuk mengedepankan soliditas global, termasuk antara AS dan Tiongkok. Perlu dijajaki kemungkinan pertemuan antara
                  Indonesia, AS, dengan Tiongkok yang setidaknya menghasilkan komitmen pada perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.















                                                      Daftar Pustaka
                 Strangio, Sebastian. (2021). After Trump Interregnum, US, Indonesia Agree to Resume ‘Strategic Dialogue’. The Diplomat. (5 Agustus 2021).
                         https://thediplomat.com/2021/08/after-trump-interregnum-us-indonesia-agree-to-resume-strategic-dialogue/. Diakses pada 10
                         Maret 2022.
                 Laksmana, Evan. A. (2021). Stuck in Second Gear: Indonesia’s Strategic Dilemma in the Indo-Pacific. Perspective. (28 Desember 2021).
                         https://www.iseas.edu.sg/wp-content/uploads/2021/11/ISEAS_Perspective_2021_170.pdf. Diakses pada 10 Maret 2022.
                 Sharp, Andrew. (23 Februari 2022). Asia's arms race: China spurs military spending spree. https://asia.nikkei.com/Spotlight/The-Big-Story/Asia-s-
                         arms-race-China-spurs-military-spending-spree. Diakses pada 9 Maret 2022
                 Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan RI. (14 Juni 2021). Kunjungan Kerja ke Amerika Serikat, Mendag: Perkuat Pemulihan Ekonomi
                         Nasional
                  (https://www.kemendag.go.id/id/search/kunjungan-kerja-ke-amerika-serikat-mendag-perkuat-pemulihan-ekonomi-nasional-1. Diakses pada 10
                         Maret 2022.




                            |
            4     POLICY BRIEF  INDONESIA DALAM PUSARAN RIVALITAS AS-TIONGKOK
   1   2   3   4